PANGKALPINANG LBC – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Safrizal ZA, turut hadir dalam kegiatan Bangka Pos Award dalam rangka Hari Jadi Bangka Pos ke-25, dan Hari Jadi Pos Belitung ke-23, di Hotel Santika Bangka, Selasa (28/5/2024).
Safrizal yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kemendagri RI ini, juga menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Bangka Belitung Economy Roadmap, sebagai salah satu rangkaian hari jadi salah satu Tribun Network bertema “Bersama Kita Hebat”.
Sesuai tema besarnya yakni “Economy Roadmap”, Pj Gubernur mengungkapkan ‘wajah’ Negeri Serumpun Sebalai hari ini dan masa depan. Saat ini, Kep. Babel masih ketergantungan dengan sektor mineral yaitu pertambangan timah dalam pertumbuhan ekonominya, dengan kontribusi yang mencapai lebih dari 50 persen.
“Saya apresiasi kepada Bangka Pos yang mengangkat (isu) economy roadmap Bangka Belitung, karena hari ini memang menjadi tema yang baik. Diskusi terjadi dari berbagai perspektif, bukan hanya pemerintah provinsi dan kabupaten, tetapi juga dari perspektif pengusaha, asosiasi, perguruan tinggi, dan pusat,” ujarnya.
Untuk mengatasi ketergantungan ini, maka perlu adanya keseimbangan antara sektor pertambangan dan sektor lainnya yang ia sebut “blue-green”, atau sektor kelautan, dan pertanian. Ia pun menganalogikan ketiga sektor tersebut dengan dua kaki yang saling mendukung dalam menopang tubuh. Hal ini harus menjadi perhatian setiap stakeholder di Kep. Babel, terutama untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang terkandung di dalam wilayah.
“Ke mana masa depan kita? Saat ini satu kaki kita di pertambangan. Maka, di kaki lain harus ada blue-green, sehingga jika satu tidak berfungsi, kaki satu lagi masih bisa bertahan. Kita harus tetap bisa bertahan walaupun berdiri dengan satu kaki. Maka, sektor timah ditata, seiring dengan pengelolaan di sektor biru-hijau ini,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kep. Babel pun, diakui Pj Gubernur Safrizal, sudah memikirkan hal itu, dengan menerapkan perencanaan pertambangan dan blue-green dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Sudah masuk dalam RPJPD-RPJMD kita. Tapi, ide ini tidak boleh berhenti hanya di dalam dokumen, harus disosialisasikan, diomongkan, diberitahukan kepada sebanyak orang untuk menggali partisipasi menyamakan visi. Jadi, tidak cukup hanya dokumen,” katanya.
Banyak sub sektor yang dapat digali sebagai potensi untuk menaikkan taraf ekonomi di Kep. Babel dari dua sektor potensial (blue-green) ini. Seperti halnya pariwisata dengan ratusan pulau membentang, perikanan tangkap, budidaya, hingga kembalinya kejayaan lada Kep. Babel, maupun optimalisasi tumbuhan holtikultura dalam pemenuhan pangan.
“Salah satunya kegiatan seperti ini mencerahkan kepada banyak kalangan, bahwa strategi kita ke depan, atau strategi berjalan dua kaki ini bukan hanya mengandalkan sektor mineral. Tapi, juga dari sektor blue-green, dan konservasi yang menjadi bagian dari keseimbangan kita. Ini demi sebuah legacy untuk anak-cucu,” pungkasnya.