PANGKALPINANG LBC – Mantan Gubernur Babel, Erzaldi Rosman memenuhi panggilan Kejati Babel, Kamis (28/3).
Menurut informasi yang didapat, Erzaldi dipanggil, terkait dengan kasus penyalahgunaan kerjasama Pemanfaatan Hutan Produksi Kotawaringin Kabupaten Bangka tahun 2018.
Erzaldi diketahui memberikan rekomendasi izin pemanfaatan hutan produksi seluas 1500 hektar ke perusahaan swasta PT Narina Keisha Imani (NKI) pada tanggal 30 April 2019. Dimana didalam perjanjian itu Erzaldi Rosman sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Belitung bertindak atas nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disebut “PIHAK PERTAMA”. Sementara Reza Aditama Direktur PT Narina Keisha Imani (NKI) disebut ” PIHAK KEDUA”.
Dalam wawancara dengan wartawan di Kantor Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi hanya mengaku memberikan klarifikasi terkait pemberian izin. Dan anehnya, Erzaldi lupa sewaktu ditanya wartawan terkait kasus pemberian izin Pemanfaatan Hutan Produksi Kotawaringin itu dimana lokasi dan mengapa bisa ditanami sawit oleh PT NKI.
“Sebetulnya bukan mencari kesalahan, pihak Kejaksaan ini mengklarifikasi benar tidak sebagai Gubernur periode 2017 hingga 2022 sudah memberi izin. Lalu saya jawab iya, ini prosesnya,” ujar Erzaldi.
“Saya lupa, banyak izin yang saya tanda tangan selama jadi Gubernur,” imbuhnya.
Erzaldi juga mengakui bahwa dirinya pada saat menjabat sebagai Gubernur Babel telah menandatangani dan memberi izin tetapi disalahgunakan.
“Menandatangani, memberi izin tetapi disalahgunakan , kalau disalahgunakan kita tidak tahu. Misalnya sudah beberapa waktu sudah ditanam sawit, kita tidak tahu,” katanya.
Disinggung soal pemanggilan selanjutnya, Erzaldi menyarankan agar menanyakan hal tersebut ke Kasidik.
“Nanti tanya ke pak Samhori ya,” imbuhnya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang akurat, pemberian izin pemanfaatan hutan itu tidak untuk ditanami Sawit. Sangat jelas pada Pasal 2 didalam perjanjian itu berbunyi, Pemberian Izin Kerjasama Pemanfaatan Hutan,
(1) Pihak Pertama memberikan Izin Pemanfaatan Hutan kepada Pihak Kedua untuk melakukan kegiatan Pembibitan, Pemeliharaan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu jenis tanaman buah-buahan, tanaman obat-obatan dan tanaman hutan berkayu seluas 1500 hektar.
(2). Lokasi kegiatan tersebut terletak di wilayah administrasi Desa Labu Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Selain melibatkan Erzaldi, didalam masalah ini juga melibatkan Marwan S. Ag (Sekwan Babel) sebagai Kepala Dinas Kehutanan waktu itu dan juga M.Haris AR (Pj.Bupati Bangka) waktu itu menjabat Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai tim telaah.