PANGKALPINANG LBC – Badan penelitian dan pengembangan dari 33 Lembaga/Kementerian telah melebur dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Proses peleburan lembaga riset itu berimbas pada peninjauan ulang kerja sama dengan lembaga sebelumnya, termasuk dengan pemerintah daerah.
Hal itu seperti yang diutarakan Peneliti BRIN Armin Tampubolon kepada Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu saat melakukan audiensi di Kantor Gubernur, Senin (26/6).
“Sebelumnya, Pemprov. Kep. Babel dan Badan Geologi sudah sering terlibat kerja sama, nah karena sekarang Badan Geologi sudah dilebur ke dalam BRIN, kita harus melakukan perjanjian kerja sama yang baru,” ungkapnya.
Menurutnya selama ini pihaknya di dalam industri Babel, berperan dalam hal riset dan inovasi, utamanya dalam pengeksplorasian hingga hilirisasi logam tanah jarang yang merupakan harta karun bernilai tinggi.
Salah satunya adalah pasir monasit dari Pulau Bangka sebagai hasil samping penambangan timah.
Menanggapi hal itu, Pj. Gubernur Suganda merespon positif. Dirinya menyatakan kesiapannya untuk meneken kerja sama dengan BRIN.
Karena baginya, hilirisasi industri akan memunculkan banyak industri pendukung lainnya sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, pemerintah akan terus berupaya untuk membangun ekosistem usaha yang semakin baik.
“Nanti siapkan berkas kerja samanya, kalau besok sudah selesai langsung saya tandatangani,” ucapnya.