PANGKALPINANG – Kasus meninggalnya Al Zayan, bayi berusia 11 bulan usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Kota Pangkalpinang pada Selasa (02/09/2025), terus menuai sorotan publik.
Informasi terbaru awalnya muncul dari unggahan akun Facebook Ahmad Wahyudi. Dalam statusnya, ia menyebut adanya oknum dari pihak RSBT yang mendatangi rumah duka keluarga korban.
Oknum tersebut diduga meminta keluarga agar tidak lagi menaikkan pemberitaan terkait kasus ini. Bahkan, dalam status itu dituliskan, oknum tersebut menyebut wartawan sebagai tukang “adu domba.”
“Ingat tugas kami menyuarakan suara rakyat yang sedang susah dan menderita atas ulah oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menyebutkan wartawan tukang ‘Adu Domba’,” tulis Ahmad Wahyudi di akun Facebook pribadinya, Rabu (03/09/2025).
Ahmad Wahyudi Membenarkan
Anggota Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Babel kemudian menghubungi langsung Ahmad Wahyudi untuk mengonfirmasi kebenaran unggahan tersebut. Ahmad membenarkan informasi itu.
Menurut Ahmad, dirinya mendapat kabar langsung dari keluarga korban melalui pesan WhatsApp. Keluarga menceritakan bahwa memang ada oknum RSBT yang datang ke rumah duka dan menyebut wartawan tukang “adu domba” serta meminta kasus tersebut tidak lagi diberitakan.
“Betul, saya mendapat informasi itu langsung dari keluarga korban lewat WhatsApp. Jadi status saya itu berdasarkan cerita langsung dari pihak keluarga,” kata Ahmad Wahyudi kepada anggota JMSI Babel.
Tanggapan Humas RSBT
Sementara itu, anggota JMSI Babel juga sempat mencoba meminta klarifikasi kepada pihak RSBT pada Rabu malam (03/09/2025). Namun, Humas RSBT hanya menjawab singkat.
“Sudah kami sampaikan ke Pak Rikki Fe*****, Bang,” ujar Derri Humas RSBT.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari manajemen RSBT terkait dugaan pernyataan oknum tersebut.
Sementara dari sisi etika pers, pernyataan yang menyebut wartawan sebagai tukang “adu domba” juga dinilai tidak tepat.
Dewan Pers sebelumnya menegaskan, kebebasan pers dijamin undang-undang dan wartawan memiliki tugas menyampaikan informasi yang benar kepada publik, terutama terkait kepentingan masyarakat.
Belum Ada Klarifikasi Resmi
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen RSBT Pangkalpinang belum memberikan keterangan resmi maupun permintaan maaf terbuka kepada keluarga korban.
Kasus meninggalnya bayi 11 bulan ini masih menjadi perhatian publik. Keluarga berharap ada transparansi terkait pelayanan medis yang diberikan, sementara masyarakat menunggu penjelasan resmi dari pihak rumah sakit.