Acara perayaan juga dihadiri anggota DPR RI Dapil Bangka Belitung, Ir. Rudianto Tjen, yang didampingi oleh Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil dan Warga Pangkalpinang Etnis Tionghoa.
Dalam kesempatan itu, Walikota Pangkalpinang, Dr. H. Maulan Aklil atau yang biasa disapa Molen mengatakan
bahwa perayaan Imlek Tahun ini merupakan sejarah. Pasalnya baru pertama kali diadakan di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang.
“Kami bangga dengan keberagaman karena kita satu kebersamaan, tidak ada perbedaan. Kita tandakan bahwa hari ini tonghin fangin jitjong. Jangan coba-coba ada konflik sara, wali kota akan menjaganya,” ungkap Molen.
Menurut orang nomor satu di Kota Pangkalpinang ini Toleransi antar umat beragama ini harus terus terjaga di Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang.
“Jangan sampai kita tidak menunjukkan toleransi dan Kerukunan umat beragama. Bangka Belitung harus masuk terus lima besar kerukunan umat beragama di Indonesia,” tandasnya.
“Kami minta maaf jika dalam perayaan dan jamuan ini masih kurang dari harapan dan masih banyak kekurangan,” imbuhnya.
Masih dikatakan Molen, dalam kebersamaan hari ini jika seadanya dan belum meriah mohon dimaafkaan. Tapi artinya mulai dari sini menimbulkan marwah baru, bahwa sara tidak ada.
“Kita tunjukkan kebersamaan mulai dari titik nol. Dari perbedaan menjadi suatu kekuatan kita bersama,” ajaknya
Ia juga menegaskan kepada para investor yang ingin masuk ke kota Pangkalpinang. Menurutnya Pemerintah Kota Pangkalpinang tidak memungut biaya kepada Investor.
“Sampaikan kalau ada apa-apa, investasi di kita tidak ada wani pironya. Saya lakukan untuk Pangkalpinang, PAD untuk pembangunan infrastruktur dan banjir. Saya butuh dukungan dari pengusaha terutama chingin Tionghoa,” sebutnya.
“Pangkalpinang kalau dibiarkan begini terus mau jadi apa. Terlalu kerdil kalau hanya memikirkan politik identitas mari kolaborasi kita bangun Pangkalpinang,” sambungnya.
Dikatakan dia, menjadi pemimpin amanah harus punya ketulusan membangun kota Pangkalpinang. Untuk itu ia meminta kepada masyarakat bersama-sama menjadikan kota Pangkalpinang lebih baik lagi.
“Pangkalpinang punya aset luar biasa. Saya punya jargon senyum karena terkenal ramah tamah sopan tidak pernah konflik sara. Mengembalikan norma dan budaya dulu saya pakai jargon senyum. Saya siap buat perubahan menjadi lebih baik lagi kedepannya. Untuk itu mohon bantu kami agar Pangkalpinang jauh lebih baik lagi,” pinta Molen.
Sementara Anggota DPR RI Dapil Bangka Belitung, Ir Rudianto Tjen mengatakan bahwa lewat momentum imlek ini dirinya mengajak masyarakat untuk lebih kompak lagi.
“Lewat momentum imlek ini mengajak masyarakat Kota Pangkalpinang lebih kompak lagi. Demi kemajuan Kota Pangkalpinang yang lebih baik,” ajak Rudianto Tjen.
“Saya bangga karena Pak Molen ini walau tidak merayakan imlek tapi mengadakan imlek bersama di rumah dinasnya. Saya harap ini bukan terakhir. Babel punya sejarah panjang kerukunan dalam keberagaman ini,” harapnya.
Menurut Rudianto Tjen, acara Imlek di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang yang notabene muslim baru pertama kali dilakukan di Indonesia.
“Mungkin Pak Molen satu-satu wali kota muslim yang melaksanakan imlek bersama di rumah dinasnya. Kita terus gelorakan fanghin tonghin jitjong dengan hidup psejahtera antar umat agama, suku dan budaya.,” tutupnya.