PANGKALPINANG LBC — Bakal Calon Wali Kota Pangkalpinang, Saparudin, atau yang akrab disapa Prof Udin, kembali menyerap aspirasi warga secara langsung. Kali ini, ia menggelar diskusi interaktif bersama puluhan emak-emak dari Kelurahan Selindung, Kecamatan Gabek, Pangkalpinang, pada Minggu (20/7/2025).
Dalam suasana penuh keakraban, para ibu rumah tangga menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi, mulai dari sistem zonasi sekolah yang dinilai menyulitkan, hingga tingginya harga kebutuhan pokok yang makin membebani ekonomi keluarga.
“Kami ini bingung Pak, anak-anak susah masuk sekolah negeri karena zonasi. Rumah kami dekat, tapi tetap enggak masuk,” ujar salah satu warga.
Prof Udin merespons keluhan tersebut dengan tenang dan penuh empati. Ia menegaskan bahwa jika kelak terpilih, salah satu prioritas kebijakan pendidikannya adalah mengevaluasi sistem zonasi agar lebih adil, dan tidak merugikan masyarakat kecil.
“Sistem zonasi ini sebetulnya punya niat baik, tapi harus fleksibel. Jangan sampai masyarakat yang tinggal dekat sekolah justru tak mendapat akses. Pemerintah daerah harus hadir menyelesaikan itu,” ujarnya.
Selain isu pendidikan, emak-emak juga menyoroti mahalnya harga sembako yang tidak sebanding dengan penghasilan keluarga. Mereka berharap pemerintah mendatang mampu mengendalikan harga pasar dan membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi pelaku UMKM lokal.
Prof Udin menyampaikan bahwa kunci penguatan ekonomi rakyat adalah keberpihakan terhadap usaha kecil, serta pengelolaan pasar dan distribusi pangan yang efisien.
“Kita akan dorong UMKM agar tumbuh. Kita pastikan tidak ada permainan harga yang merugikan rakyat kecil. Pemerintah Kota harus hadir di tengah-tengah rakyat,” tegasnya.
Diskusi ini menjadi bagian dari rangkaian pendekatan humanis yang dilakukan Prof Udin bersama pasangannya, Cece Dessy, menjelang Pilkada Kota Pangkalpinang. Keduanya aktif turun ke masyarakat, berdialog langsung, dan mendengar aspirasi warga dari berbagai lapisan.