PANGKALPINANG LBC — Saparudin, atau Prof Udin menganggap permasalahan banjir berkepanjangan yang melanda Pangkalpinang, akibat tidak adanya perencanaan yang matang dalam upaya penanggulangannya dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menimbulkan keprihatinannya.
Sebagai Calon Wali Kota Pangkalpinang, Prof Udin mengeluarkan gagasan apik untuk mengakhiri masalah tersebut. Gagasan itu diakuinya berangkat dari kegelisahan dirinya yang tidak ingin masyarakat selalu dihantui genangan air di setiap musim penghujan.
Kepada para pemuda Pangkalpinang dalam suatu kesempatan, Prof Udin membuka wawasan dengan mengungkapkan 3 hal yang menjadi poin penting mengatasi banjir. Pertama dan utama menurutnya harus adanya kolam retensi yang menyesuaikan kebutuhan per kecamatan.
“Bahwa Pangkalpinang hari ini baru memiliki 3 kolam retensi. Pertama kolam retensi Kacang Pedang, kemudian di Parit Lalang, dan ketiga di Air Mawar. Sementara, dulu ada rencana 7 kolam, nah ini yang harus didahulukan,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, Calon Wali Kota nomor urut 3 berpasangan dengan Dessy Ayutrisna menganggap penting adanya pemeliharaan pada aliran-aliran air, terutama di titik-titik rawan banjir selama ini. Untuk itu, ia mengatakan, penataan drainase dan sistem pengelolaan air hujan untuk mitigasi banjir menjadi inti dari program kerjanya.
“Masalah kedua adalah saluran-saluran primer, saluran-saluran sekunder harus kita benahi. Karena banjir ini juga ada hubungannya dengan pengelolaan sampah, seperti saluran air mampet, alur air yang hanya menggenang,” katanya.
Hal terakhir yang menurutnya belum pernah menjadi sebuah gagasan konkret selama ini, yakni keberadaan alur vertikal dalam penanganan banjir dengan membangun sebuah sumur resapan skala besar, yang tujuannya menyimpan air sementara sebelum dialirkan atau meresap ke tanah.
“Sekarang ini Pangkalpinang belum ada alur vertikal, baru ada kolong horizontal yang melebar memanjang, itu Sungai Rangkui. Kalau menggabungkan kolam vertikal di titik-titik rawan dan kolong horizontal di jalur utama, itu bisa jadi sistem anti banjir dua lapis yang sangat efektif,” pungkasnya.