Tiga Anggota DPRD Bangka Akan Perjuangkan honor Tenaga honorer UPT Pasar dan Anggaran Revitalisasi Pasar “kite”

SUNGAILIAT LBC – Dalam reses yang dilakukan oleh anggota DPRD kabupaten Bangka di UPT pasar”kite” Sungailiat, Agung kepala UPT Pasar dan Metrologi menyampaikan masalah yang ada di pasar “kite” Sungailiat, di hadapan anggota DPRD Bangka yang sedang melakukan reses. Ada pun masalah nya para pekerja honorer di UPT pasar ini kerja full dari Senin hingga Senin tetapi gaji di bayar setengah dan revitalisasi pasar agar bisa teratur,(29/04/25).

 

Saya minta kepada Mendra Kurniawan(Gerinda) dan Andi Listianto(Nasdem) juga Yudistira (Demokrat) dari dapil Sungailiat direses hari ini agar bisa memperjuangkan nasib tenaga honorer dan revitalisasi pasar”kite”.

 

“Saya minta kepada anggota DPRD kabupaten Bangka yang reses hari ini agar memperjuangkan nasib tenaga honorer dan revitalisasi pasar”kite”, ungkapnya.

 

Reses Tiga anggota DPRD kabupaten Bangka dapil Sungailiat kali ini melihat kondisi sampah, kondisi bangunan pasar dan tata letak kios yang perlu di perbaiki, hal yang utama kondisi persampahan karena kita tahu bahwa pasar memang salah satu penghasil sampah.

 

Mendra Kurniawan berharap kawan-kawan dari UPT, dari Kelurahan Sungailiat, kawan-kawan dari lingkungan hidup dan kawan-kawan dari komunitas bank sampah kemudian ada Pak RT dan Pak kaling diwilayah Kelurahan Sungailiat bisa berkoordinasi masalah sampah. Alhamdulillah sampai saat ini kami melihat masih terkendali tetapi ada beberapa titik yang menurut Kami memang butuh perbaikan-perbaikan.

 

” Alhamdulillah sampai saat ini sampah masih terkendali tetapi ada beberapa titik yang menurut Kami memang butuh perbaikan-perbaikan,” kata Mendra.

 

Kemudian berkaitan dengan masalah pasar, kita sudah tinjau ke lapangan yang perlu diperhatikan itu berkaitan dengan sarana dan prasarana misalnya air. nanti kita akan teruskan ke kawan-kawan PDAM mungkin ada solusi bagaimana untuk urusan Air ini, jangan sampai lancar tapi kecil.

 

Lanjut Mendra, ada usulan dari kepala UPT pasar dalam rangka perluasan pasar dan setelah kami tinjau ada kios-kios yang tidak efektif dan nanti akan dirubah bentuk kiosnya agar lebih efektif.

 

“Setelah kami tinjau ada kios yang tidak efektif dan nanti akan dirubah bentuk kiosnya agar lebih efektif,” jelasnya.

 

kalau melihat waktunya atau umur dari bangunan pasar”kite” memang tidak ada masalah untuk kembali kita kuatkan usulan anggaran berupa rehab, jadi wajahnya akan sedikit berubah. terutama akan menampung pedagang-pedagang yang sudah ada, kemudian parkiran akan tambah luas dan titik-titik e pedagang bisa dialihkan biar tambah lancar.

 

Berdasarkan reses ini ada masukkan atau usulan dari masyarakat, ada beberapa masalah yang perlu kita selesaikan, tadi pun kita sudah berhubungan dengan pelaku usahanya untuk segera melakukan perbaikan pada tempat usahanya, mungkin berkaitan dengan suara mesin dan jam operasional sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar.

 

“Ada beberapa masalah yang perlu kita selesaikan antar pedagang dan warga sekitar pasar, tadipun kita sudah berhubungan dengan pelaku usahanya untuk segera melakukan perbaikan pada tempat usahanya agar melakukan perbaikan pada tempat usahanya,” jelas Mendra.

 

Dalam reses ini kita langsung bertemu dengan beberapa pedagang, pemerintah daerah akan kita berikan masukan. Pemerintah daerah tidak akan pernah yang namanya melarang ataupun menutup kegiatan usaha apapun di pasar ini selama para pelaku usaha di pasar ini mengikuti aturan main yang sudah disepakati.

 

Dan yang harus kita pikirkan bersama dampak dari usaha tersebut berpengaruh terhadap warga sekitarnya, ini wajib kita perhatikan artinya dari pembuangan limbah atau kotoran kemudian suara-suara mesin, hal itu harus dilakukan perbaikan-perbaikan. Apabila memang berdasarkan hasil laporan hasil di lapangan terjadi komplain oleh masyarakat ini akan kita teruskan dan ditidak lanjuti ke pihak Pemkab kita akan sampaikan hasil reses hari ini.

 

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan penganggaran yang dibutuhkan oleh UPT akan kita bicarakan di rapat badan anggaran, insya Allah 2026 kita coba apakah memungkinkan melalui APBD kalau tidak atau memang harus naik ke pusat Kementerian dalam rangka anggaran revitalisasi pasar “kite”.

 

Mendra menambahkan, berkaitan dengan anggaran karena ada beberapa titik talang, siring airnya sudah mampet. Perbaikan semuanya butuh penganggaran yang mudah-mudahan APBD bisa cover. Berdasarkan hasil hitung-hitungan dari kawan di UPT bersama Dinas PUPR diperkirakan membutuhkan anggaran 3 sampai dengan 4 miliar untuk revitalisasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *